Kemaren sore, aku jemput nasywa tuk maen ke campus, soalnya papanya berfutsal ria, sementara aku pengen lihat para pimpong mania latihan. Kalo harus ditinggalin lagi di rumah, rasa bersalahku bakal bertambah-tambah. So, jadilah nasywa diikatkan ke pinggangku pake kain gendongnya :)
Sampe di lapangan pimpong, aku gak kuasa menolak keinginanku buat maen :P Seorang teman berusaha membujuk nasywa supaya mau maen dengannya, tapi gak berhasil. Alhasil, butiran bening keluar dari matanya, nasywa nangis ampe hidung dan matanya merah. Diantara gak tega dan pengen main, akhirnya aku memutuskan untuk main sambil gendong nasywa, meski itu membuat gerakku terbatas, tapi justru membuat aku tenang (baca: gak ngerasa bersalah).
Namun, setelah beberapa saat, nasywa akhirnya mau turun sambil mainin bola pimpong, dan aku pun bisa main pimpong dengan lebih leluasa, meski seringkali harus lari ke sana kemari untuk mengambil bola pimpong yang dilempar ma nasywa :)
(Apa yang aku lakukan itu sebenarnya adalah hal yang biasa, bukan luar biasa tapi entah kenapa saat merenungkan hal ini di rumah, aku tersenyum dan terharu, membayangkan begitu hebatnya kekuatan yang diberikan oleh Allah kepada seorang ibu, aku yakin sekali di luar sana banyak sekali ibu-ibu yang melakukan hal-hal yang jauh luar biasa, melakukan 2 atau 3 hal atau lebih sambil menjaga dan merawat anak-anaknya dan aku yakin, mamaku adalah sebagian dari mereka).
Itulah nasywaku, semua orang baru, atau orang lama tapi jarang dia temui, gak akan mungkin mendekatinya dengan cara "instant". Nasywa selalu butuh waktu untuk menerima atau bermain dengan orang baru, termasuk anak-anak sebayanya. Aku sih pengennya dia seperti banyak anak-anak lain, yang kadang sangat cepat dan mudah menerima orang baru. Tapi aku yakin, suatu saat nasywa akan berubah dan menjadi lebih mudah beradaptsi, Insya Allah. Atau kalaupun tidak, mungkin itu adalah salah satu "kelebihan" yang diberikan Tuhan padanya.
Sebenarnya waktu yang dibutuhkan putri kecilku ini untuk menerima orang baru tidak begitu lama kok. Ini kubuktikan di banyak kesempatan, dimana lama-kelamaan nasywa akan akrab dan mau bermain dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, bahkan kadang menjadi seperti teman lama ! Dari takut yang luar biasa menjadi tawa yang super luar biasa :D Itu nasywa, anakku, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dianugerahkan Sang Pencipta padanya. Yang dengan semua itu dia selalu mampu membuat kedua orang tuanya tersenyum, tertawa, terharu bahkan menangis.
Semoga Allah SWT memberi kami, orangtuanya, kekuatan dan kesabaran untuk menjaga dan mendidiknya dengan baik, Amin.
Sampe di lapangan pimpong, aku gak kuasa menolak keinginanku buat maen :P Seorang teman berusaha membujuk nasywa supaya mau maen dengannya, tapi gak berhasil. Alhasil, butiran bening keluar dari matanya, nasywa nangis ampe hidung dan matanya merah. Diantara gak tega dan pengen main, akhirnya aku memutuskan untuk main sambil gendong nasywa, meski itu membuat gerakku terbatas, tapi justru membuat aku tenang (baca: gak ngerasa bersalah).
Namun, setelah beberapa saat, nasywa akhirnya mau turun sambil mainin bola pimpong, dan aku pun bisa main pimpong dengan lebih leluasa, meski seringkali harus lari ke sana kemari untuk mengambil bola pimpong yang dilempar ma nasywa :)
(Apa yang aku lakukan itu sebenarnya adalah hal yang biasa, bukan luar biasa tapi entah kenapa saat merenungkan hal ini di rumah, aku tersenyum dan terharu, membayangkan begitu hebatnya kekuatan yang diberikan oleh Allah kepada seorang ibu, aku yakin sekali di luar sana banyak sekali ibu-ibu yang melakukan hal-hal yang jauh luar biasa, melakukan 2 atau 3 hal atau lebih sambil menjaga dan merawat anak-anaknya dan aku yakin, mamaku adalah sebagian dari mereka).
Itulah nasywaku, semua orang baru, atau orang lama tapi jarang dia temui, gak akan mungkin mendekatinya dengan cara "instant". Nasywa selalu butuh waktu untuk menerima atau bermain dengan orang baru, termasuk anak-anak sebayanya. Aku sih pengennya dia seperti banyak anak-anak lain, yang kadang sangat cepat dan mudah menerima orang baru. Tapi aku yakin, suatu saat nasywa akan berubah dan menjadi lebih mudah beradaptsi, Insya Allah. Atau kalaupun tidak, mungkin itu adalah salah satu "kelebihan" yang diberikan Tuhan padanya.
Sebenarnya waktu yang dibutuhkan putri kecilku ini untuk menerima orang baru tidak begitu lama kok. Ini kubuktikan di banyak kesempatan, dimana lama-kelamaan nasywa akan akrab dan mau bermain dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, bahkan kadang menjadi seperti teman lama ! Dari takut yang luar biasa menjadi tawa yang super luar biasa :D Itu nasywa, anakku, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dianugerahkan Sang Pencipta padanya. Yang dengan semua itu dia selalu mampu membuat kedua orang tuanya tersenyum, tertawa, terharu bahkan menangis.
Semoga Allah SWT memberi kami, orangtuanya, kekuatan dan kesabaran untuk menjaga dan mendidiknya dengan baik, Amin.