Sunday, September 16, 2007

++ ALLaHu AkbaR ++

'Antara musibah dan penderitaan adalah berbeda, sebagai contoh, orang yang terkena musibah kehilangan sendal bisa jadi lebih menderita daripada orang yang kehilangan kedua kakinya. Karena yang kehilangan sendal menggerutu, mencaci dan memaki, sehingga hatinya menjadi semakin sakit dan menderita. Sementara yang kehilangan kaki, justru menyadari bahwa musibah adalah ketentuan Yang Maha Kuasa, sehingga ia mengucapkan "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un". Dia menyadari bahwa sesungguhnya semua yang dimilikinya adalah milik Allah SWT, dan kepada Allah jualah semuanya akan kembali......'
Demikian ungkapan seorang Ustadz, kata-kata yang sedikit banyak membuatku terpana dan membenarkannya dalam hati, meski sulit sekali tentunya menjadi hamba yang benar-benar ikhlas dalam menjalani musibah. Begitulah kebanyakan sifatnya kita manusia, lebih mudah bagi kita mengeluarkan umpatan, keluhan saat sesuatu yang tidak nyaman menghampiri kita, dibandingkan mengucapkan kata-kata yang baik atau sekedar mengelus dada. Padahal, saat kita mengeluarkan "isi kamus" kita itu, bukan tidak banyak energi yang kita buang, mulai dari berkata-kata hingga ke pembentukan ekspresi raut wajah kesal. Justru saat kita berusaha untuk lebih sabar dan "nrimo", tidak banyak energi yang terbuang, karena tidak perlu mengucapkan banyak kata, bahkan mungkin tidak perlu kata-kata, cukup mengucapkannya dalam hati. Perasaan nrimo tentunya tidak membutuhkan efek raut wajah khusus yang memerlukan banyak energi.......:)
Begitu indahnya Islam mengajarkan umatnya untuk bersabar. Bahkan "Innallaha Ma'asshabiriin" Allah itu bersama orang-orang yang sabar. Aku kembali merenung, alangkah seringnya aku dalam posisi yang kurang sabar dalam menyikapi berbagai masalah dalam hidupku. Duh Allah.......kenapa sulit sekali untuk bersabar.
Ada satu ayat yang dibacakan oleh Ustadz yang lain, aku lupa surat dan ayatnya, tapi kira2 bunyinya begini "Maka keluarkanlah sebahagian dari harta yang telah Ku berikan kepadamu". Begitu kata Allah. Dengarlah, Allah menyuruh kita untuk mengeluarkan sebagian dari harta yang sudah diberikan-Nya untuk kita, bukan mengeluarkan dari apa yang belum diberikan-Nya. Sungguh seandainya kita mau sadar, Allah tuh gak pernah zalim ama umat-Nya.
Deggg....kembali aku merenung dan coba mengingat dan menerka-nerka......apa aku sudah mengeluarkan sebagian harta yang seharusnya aku keluarkan? Apa sudah cukup ? Rasanya belum........:( AMpun Ya Allah.......
" Mata, hati, tangan, kaki akan jadi saksi......
Tiada dusta diri yang tak terhakimi.......
Luka, sepi, airmata tak berarti lagi......
Akan terlambat segala sesal di waktu......nanti....."
Astaghfirullah....Astaghfirullah......Astaghfirullah.....
Ya Allah, berikan jalan dan mudahkan jalan bagi hamba-Mu ini menjadi hamba yang lebih baik, amin.
Allah Maha Tau.....Allah Maha Kuasa....
Aku berlindung kepada-Mu Ya Rabbi.....
Rumbai, 8:37

No comments: