Pagi ini, secara tiba-tiba, selesai mandi pagi, migrain suamiku kumat, dan seperti biasa muntah-muntah. Aku yang ngerasa sebelumnya suamiku baik-baik aja juga kaget saat aku dengar dia muntah-muntah di kamar mandi. Awalnya kupikir karena gosok gigi. Biasanya saat perut kosong blom sarapan gosok gigi, hal tersebut kan sering terjadi. Tapi saat aku lihat suamiku berbaring lagi di tempat tidur, aku dah ngerasa ada yang gak beres. Karena gak biasanya suamiku tidur lagi setelah mandi pagi. Ternyata benar, penyakit itu datang lagi.
Tapi kenapa ya, perasaan tadinya baik-baik aja. Tapi emang semalam sebelumnya dia ronda, pulang dari ronda gak tidur, nungguin datang waktu subuh, lalu sholat di masjid. Pulang dari masjid pun gak tidur, malah nonton tv. Terus jam 7-an aku ajak belanja ke pasar kodim, pulang dari sana, sekitar jam 9-an dipanggil ke kampus karena ada sesuatu yang harus dibereskan.
Sesampainya di rumah, jam 9.30, kita berdua main bulutangkis di gelora bulutangkis umbansari atas. Pulang dari sana, sekitar jam 11 kurang, kembali nonton, lalu mandi. Lanjut makan siang, setelahnya gak juga istirahat, malah nonton balap motor di tv. Sampe masuk waktu ashar, bukannya istirahat, malah plamir dinding rumah, sampe sore jam 17.30. Setelahnya mandi dan ngajak belanja bulanan di Pasar Buah 88. Pulang dah maghrib. Makan malam, dan jam 21.00 tidurin nasywa, baru akhirnya ikut ketiduran juga. Paginya setelah sholat dan mandi pagi, langsung muntah-muntah.
Hal ini cukup sering terjadi, apalagi memang belakangan papanya nasywa banyak pekerjaan, jadi sering kecape'an. Bagi orang lain, karena mungkin sering dengar tentang sakit beliau, hal ini adalah hal biasa, malah mereka bisa bermain-main dan mencandaiku. Yang lebih menyedihkan, bahkan ada yang mengait-kaitkan sakitnya dengan hari-hari tertentu. Astaghfirullah, kok tega ya. Mbok ya kalo gak mau doain, ya mending diam. Bercanda atau tidak, aku sebagai orang yang sedang ditimpa kesusahan ya sedikit banyak terluka mendengarnya. Tapi...ah...terserah, buatku yang terpenting papa kembali sehat.
Biarpun aku sendiri seringkali menghadapi hal ini, tetap saja, bagiku, hal ini adalah hal yang membuatku sedih dan tak tenang. Bagaimana tidak, orang yang selalu mendampingi kita menjalani hari-hari, terkulai lemah tak berdaya. Mana mungkin aku bisa bermain-main dengan hal itu, meski sakitnya tidak mengharuskan dia di rawat (Na'uzubillah). Dan Alhamdulillah, pagi ini, walau masih sedikit pusing, papa sudah jauh lebih baik. Maha besar engkau ya Allah, sungguh sehat adalah nikmat yang amat besar. Ya Rab, lindungi kami sekeluarga dari segala bala, marabahaya dan niat buruk orang lain, Amin.
Umbansari atas, 3 Juli 2007, 5.30 AM
No comments:
Post a Comment