Thursday, July 12, 2007

PeLajaRaN HiduP

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun......

Dari kemarin, sampai hari ini, masih ada saja infotainment dan berita tentang kecelakaan naas yang merenggut nyawa seorang pelawak terkenal negeri ini, Alm. Muhammad Taufik, atau yang lebih dikenal dengan Taufik Savalas.Mulai dari gambar-gambar ringseknya mobil kijang yang ditumpangi oleh almarhum, keadaan keluarganya sampai kilas balik perjalanan karir almarhum hingga dikenal sebagai selebritis.

Hidup, sudah dijanjikan oleh Sang Pemberi hidup, akan diambil dengan waktu yang telah kita dan pencipta janjikan di kala kita masih di dalam kandungan bunda. Meski kematian adalah hal yang pasti, namun kita, selalu saja merasa belum siap menghadapinya. Bahkan terkadang, kebahagiaan duniawi seringkali membuat kita lupa akan kepastian datangnya maut. Sang penjemput, selalu datang tepat waktu sesuai titah Illahi. Tidak akan bergeser walau seperseribu nano detik. Dan takkan ada yang mampu kita lakukan untuk menangguhkannya.

Allah, memberi kita peringatan-peringatan atas datangnya hal yang dijanjikan-Nya ini. Dan memang seharusnyalah, peringatan-peringatan tersebut kita jadikan pelajaran untuk membuat hidup kita lebih bermakna, berisi, untuk menyambut datangnya alam lain setelah alam fana ini.

Saat pertama kali mendengar tentang kejadian yang menimpa Taufik di salah satu berita pagi, air mataku langsung mengalir deras. Bukan kepergiannya yang aku tangisi, karena aku hanya mengenalnya sebagai artis, namun kedatangan maut yang secara tiba-tiba yang membuatku tersadar, aku.......masih jauh dari siap untuk menerima ketentuan itu atas diriku. Ya Allah, demi nama-Mu, aku takkan sanggup menjalani azab Mu. Ya Allah.....begitu banyak waktu yang ku buang percuma, begitu banyak waktu yang hanya ku isi dengan pernak-pernik duniawi, begitu sedikitnya hal-hal yang kulakukan untuk bekal ku pulang Ya Rab......

Kita, kadang sibuk hanya memikirkan pekerjaan, keluarga, sibuk membeli baju, sepatu, tas dan semua aksesori yang membuat kita merasa lebih baik menjalani hidup dunia kita, sibuk mendandani diri bahkan kalo harus menentang kalam-Nya, asal tampil memikat pun dilakukan. Padahal, semua tidak ada yang akan memberi kita jaminan untuk mendapat kebaikan di hari akhir. Bahkan kulit mulus yang diusahakan mati-matian pun, nantinya hanya akan menjadi santapan belatung. Memang benar kata sebuah hadist, dengan seringnya mengingat kematian, semoga kita selalu menyiapkan diri kita untuk menghadapinya dan menjalani hidup dengan rendah hati dan selalu berusaha berada pada garis batas yang telah ditentukan oleh - Nya.

Ya Allah,jikalau nanti saatnya tiba, izinkan aku kembali kepada Mu dalam kedaan Husnul Khatimah, izinkan aku, walau tak pantas, merasakan kebahagiaan kehidupan kekal yang telah Engkau janjikan. Tunjukkan aku untuk berjalan di atas bumi ini dengan nama Mu, ampuni semua kesalahan ku ya Rab......Hanya kemurahan hati Mu yang akan memberikan kebaikan pada hamba Mu ini, di dunia dan akhirat, Amin.

"Di saat ajal kan datang menjelang
Malaikat izrail mainkan peran
kenikmatan dunia pun berlalu
Mohon ampunan sudah tak berlaku
Nyawa tercabut tubuh pun meregang
Allahu akbar janjimu tlah datang
Tiada lagi tempat pertolongan
kecuali amal dan perbuatan
Semasa hidup membentang zaman
ridho Illahi yang didambakan"

Rumbai, 12 Juli 2007
Buat seluruh saudari-saudariku, jika aku pernah menyakitimu,dulu, sekarang bahkan mungkin yang akan datang, ku mohon ampuni aku ya, aku ingin setiap detik yang aku lalui, bersih dari kesalahan-kesalahanku atas kalian. Semoga Allah, memberikan kebaikan-kebaikannya untuk kita ya, Amin.

No comments: