Sabtu sore, sesuai dengan janji papanya, nasywa diajak berenang untuk pertama kalinya setelah dia bisa jalan. Sebelumnya nasywa sudah pernah diajak untuk hal yag serupa. Yang pertama di kolam renang di Pangkalan brandan, tempat tatannya. Waktu itu nasywa sedikit takut, namun akhirnya tertawa senang, apalagi pada saat itu banyak anak-anak yang usianya lebih besar darinya yang mengajaknya bermain. Yang kedua di Water Boom Cikarang di Jakarta, tempat yai nya, tapi saat itu nasywa terlihat sangat takut dan menangis, akhirnya hanya beberapa saat aja dia berada di dalam air.
Teringat ketakutan nasywa saat di water boom, aku ngingetin papanya untuk kapan-kapan harus mencoba lagi membawa nasywa bermain di kolam renang, supaya dia menjadi lebih berani. Dan sabtu sore adalah hari dimana niat itu akhirnya menjadi kenyataan.
Dengan semangat, aku dan papanya pun berangkat menuju kolam berenang umum di suatu tempat di Rumbai, gak lupa bawa ban pelampungnya yang sudah dibeli di minggu sebelumnya. Pilihan jatuh di tempat tersebut, karena dekat dengan rumah, so kalo akhirnya nasywa gagal diajak bermain air, mau pulang kan dekat. Daripada cari yang bagus, jauh, tapi nasywa gak mau, kan capek aja.
Tapi yang mengagetkan, begitu nyampe di sana, melihat anak-anak yang lain bermain air dengan senangnya, nasywa langsung merengek. Tapi bukan merengek karena takut, melainkan karena udah gak sabar mo ikutan main air !!! Awalnya nasywa masih gak mau lepas dari papanya, namun itu hanya beberapa saat saja, setelah menyadari kalo kolam renangnya “cetek“, nasywa pun akhirnya berjalan sambil terus mengejar papanya. Wah.....pokoknya seneng deh liatnya, dengan semangat dia loncat-loncat sambil sekali-kali mencelupkan kepalanya di dalam air sambil tertawa, alhasil, banyak sekali air yang masuk ke mulutnya, tapi gak mempengaruhi kebahagiaannya.
Btw, rugi aja bawa ban pelampungnya, nasywa gak mau pake. Entah kenapa setiap di masukkan ke pelampung, nasywa gak betah dan minta diturunin. Kelihatannya nasywa lebih suka, terjun langsung dan menjejakkan kakinya di dasar kolam.
Kesempatan renang kali ini, nasywa Cuma main ama papanya, sementara aku Cuma menonton dan ikut bergembira melihat suka cita putri kecilku. Namun, sesuai kesepakatan aku dan papanya, kelak setelah nasywa jauh lebih besar, maka posisi tersebut akan digantikan denganku. Karena aku yang akan mengajarkannya berenang, karena papanya gak bisa :P
Ah....jadi ingat masa kecilku, saat berenang menjadi salah satu hobi terfavourite. Aku berenang 6 kali dalam seminggu. Satu hari yang kulewati tanpa berenang itu pun karena kolam renang kompleks dibersihkan pada hari Senin. Sampai-sampai bentuk baju renang pun membekas di badanku. Dan pembantu ku dulu, gak habis pikir, karena setiap hari harus mencuci baju renangku, yang seringkali belum sempat kering, sudah kupakai lagi berenang :P
Asal muasal aku bisa renang, menurutku adalah cerita yang lucu. Berawal dari rasa penasaran bermain di kolam yang lebih dalam, aku sering mencuri-curi main dikolam besar (kolam yang lebih dalam yang biasa di kompleks diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah bisa berenang) saat penjaga kolam sedang tidak mengawasi. Namun kemudian aku diusir kembali ke kolam kecil, kalo ketauan ama penjaganya (bandel banget ya). Dan hal ini terjadi berulang-ulang, mungkin puluhan kali :P
Tapi kebandelanku itu akhirnya membuahkan hasil, sang penjaga renang akhirnya bersedia mengajariku renang. Walau kelihatannya dia sedikit kesal denganku, tapi dia mengajariku berenang sama baiknya dengan caranya mengajari berenang anak-anak lain yang usianya lebih tua di atasku. Tapi aku membuktikan diri, walau paling kecil, sang om akhirnya menganggap justru aku yang paling cepat menangkap pelajaran renang yang dia berikan (weh......bangga dunk). Dan itu pun akhirnya kubuktikan dengan selalu menjadi juara 1 renang dengan gaya dada, bebas dan punggung pada 17 agustus atau ulang tahun perusahaan untuk kelas usia di atasku (Cuma kelas kandang :P). Ya, aku gak pernah dimasukkan pada kelas usia yang seharusnya, karena dianggap sudah bisa dikelompokkan di kelas yang lebih besar. Hal yang pertama bikin aku kesel dan gak pede, namun akhirnya aku selalu yakin dan gak khawatir lagi bersaing dengan kakak-kakak kelasku.
Satu gaya renang yang belum sempat aku pelajari lebih jauh, adalah gaya kupu-kupu. Aku sudah pernah mencobanya, tapi rasanya sulit sekali. Gerakannya terasa sangat berat dan melelahkan. Hmm...kapan ya aku bisa coba-coba berenang lagi, sekaligus coba – coba gaya ini. Atau jangan-jangan, aku dah lupa pula gimana caranya berenang, weks.......ntar malah jadi gaya batu. Macam mana mo ngajari anakku ! Papa....ayo, aku dibeliin baju renang muslim, biar bisa nyobain berenang lagi !!!!
Umbansari atas, 1 Juli 2007, 06:27 AM
No comments:
Post a Comment