Tadi malam Mama Mia shoW lagi di Indosiar. Aku pasti nonton donk, seneng aja liat kekompakan para ibu-anak untuk mengambil hati para eksekutor dan juri vote lock, tentunya sekalian dapet hiburan musik dari lantunan lagu-lagu yang dibawakan para gadis-gadis muda belia itu. Sayangnya aku gak bisa nonton dari awal, karena lampu mati sejal maghrib. Yah........begitulah, PLN Riau geto loh !!!
Alhamdulillah, sekitar jam 9-an lampu nyala lagi. So aku akhirnya bisa ngikutin acara Mama Mia, walau ternyata sudah group terakhir yang tampil. Syukur, ternyata yang selalu aku tunggu penampilannya belum tampil (lagi beruntung.....:)). Ya, 2 peserta terakhir blom maju, yaitu Frischa dan Margaret.
Awalnya yang nyanyi (setelah jeda iklan pastinya) adalah Margaret. Margaret nyanyiin lagu lama (aku lupa judulnya, baitnya ingat sich), tapi dengan aransemen baru dan cara nyanyinya juga gak seperti penyanyi aslinya. Asyik juga, walau kadang ada nada yang agak out of tone, namun suara margaret emang termasuk yang lumayan di Mama Mia show. Dan lebih interaktif juga dengan audiens, terutama ama Dani AhmAD. :P Sangking grogi karena dibetahin ama Margareth plus tentunya kameramennya, Dani pun memasang aksi ikutan nyanyi, supaya gak kentara geernya kali yeeee.......
Setelah margaret, baru deh Frischa gantian tampil. Kali ini Frischa berpenampilan lebih dewasa dari biasanya, dengan gaun kemben panjang warna jingga. Rambutnya dibuat cucok banget ma konsep dandanannya. Manis banget. Frischa nyayiin lagunya Pingkan deh kalo gak salah, lagu yang mellow banget. Dan seperti biasanya, Frischa, dengan keterbatasannya (Frischa tuna netra) selalu mampu menyanyi dengan baik, setiap alunan nada yang keluar dari bibirnya terasa sangat menyentuh. Itu mungkin kelebihan orang-orang seperti Frischa. Mereka tidak bisa melihat, sehingga mungkin banyaknya penonton tidak akan mempengaruhi penampilan mereka, dan satu hal yang lebih penting, mereka pastinya menggunakan dengan sangat maksimal bagian indera yang lain, yang membantu mereka menyanyi dengan sangat baik. Ya, menurutku, kekurangan Frischa justru membuat dia bisa mendengarkan dengan sangat cermat nada-nada yang keluar dari bibirnya, sehingga lagu yang dinyanyikan jadi bagus banget, gak out of tone. Satu lagi, penghayatannya Frischa membuat aku yang mendengar dia nyanyi, rasanya efeknya gak cuma di telinga, tapi terasa sangat menyentuh. Ini mungkin yang dikatakan Dani, bahwa Frischa mampu menyanyi dengan hati.
Subhanallah....maha suci Allah ya, Frischa yang tidak sempurna secara fisik saja, mampu melakukan hal yang menakjubkan, apalagi yang gak kekurangan. Bukti lain Maha Kuasa nya Allah, lihat saja Hee Ah Lee, the four finger pianist. Dengan kondisinya yang serba "kurang". Hee justru mampu menjadi perhatian banyak orang, karena ketekunannya, sehingga mampu memainkan piano lagunya para maestro dunia.
Hal yang paling indah dibalik keberhasilan 2 gadis muda ini mengatasi rendah diri karena fisiknya, adalah peran sang ibu yang begitu besar. Hee Ah Lee, ternyata mendapat dukungan yang luar biasa dari ibunya, kesabaran ibunya membuat Hee Ah Lee menjadi pianist yang dikenal di dunia. Kalo saja kita tonton sedikit biografi Hee yang pernah tayang di stasiun TV, wah,.....kebayang deh hebatnya sang ibu. Demikian halnya dengan Frischa, sang ibu dalam kilasan "aku dan Mama" pada MaMa Mia Show, terlihat sang ibu dengan penuh semnagat dan kasihnya mengingatkan Frischa agar selalu menyanyi dengan hati. Bahkan sangking menghayati lagu, Frischa sampe nangis, lalu sang ibu dengan gaya becanda penuh kasih mengatakan bahwa menghayatinya jangan sampe nangis donk........Ah,.......indah banget ya.....
Jadi inget masa remajaku. Dulu aku selalu iri dengan teman-teman sebaya, mereka bisa cerita bahkan curhat apapun ke mamanya. Sementara aku, atas kehendak-Nya mama gak bisa hadir disampingku saat aku tumbuh menjadi gadis remaja, saat dimana justru peran ibu sangat penting. Tapi, aku tau, segala hal, punya hikmah tersendiri. Sekarang, melihat acara Mama Mia Show, aku jadi iri lagi, melihat kebersamaan dan kekompakan setiap pasangan ibu-anak. Tapi, aku jadi semangat ingin merasakan kebersamaan dan kekompakan itu, dalam posisi yang berbeda. Ya.....aku ingin menjadi Mama yang baik, perhatian dan disayang oleh my little PrinCesS. Semoga Allah memberiku kekuatan untuk itu, Amin.
Renungan Malam
Selasa, 3 Juli 2007
Alhamdulillah, sekitar jam 9-an lampu nyala lagi. So aku akhirnya bisa ngikutin acara Mama Mia, walau ternyata sudah group terakhir yang tampil. Syukur, ternyata yang selalu aku tunggu penampilannya belum tampil (lagi beruntung.....:)). Ya, 2 peserta terakhir blom maju, yaitu Frischa dan Margaret.
Awalnya yang nyanyi (setelah jeda iklan pastinya) adalah Margaret. Margaret nyanyiin lagu lama (aku lupa judulnya, baitnya ingat sich), tapi dengan aransemen baru dan cara nyanyinya juga gak seperti penyanyi aslinya. Asyik juga, walau kadang ada nada yang agak out of tone, namun suara margaret emang termasuk yang lumayan di Mama Mia show. Dan lebih interaktif juga dengan audiens, terutama ama Dani AhmAD. :P Sangking grogi karena dibetahin ama Margareth plus tentunya kameramennya, Dani pun memasang aksi ikutan nyanyi, supaya gak kentara geernya kali yeeee.......
Setelah margaret, baru deh Frischa gantian tampil. Kali ini Frischa berpenampilan lebih dewasa dari biasanya, dengan gaun kemben panjang warna jingga. Rambutnya dibuat cucok banget ma konsep dandanannya. Manis banget. Frischa nyayiin lagunya Pingkan deh kalo gak salah, lagu yang mellow banget. Dan seperti biasanya, Frischa, dengan keterbatasannya (Frischa tuna netra) selalu mampu menyanyi dengan baik, setiap alunan nada yang keluar dari bibirnya terasa sangat menyentuh. Itu mungkin kelebihan orang-orang seperti Frischa. Mereka tidak bisa melihat, sehingga mungkin banyaknya penonton tidak akan mempengaruhi penampilan mereka, dan satu hal yang lebih penting, mereka pastinya menggunakan dengan sangat maksimal bagian indera yang lain, yang membantu mereka menyanyi dengan sangat baik. Ya, menurutku, kekurangan Frischa justru membuat dia bisa mendengarkan dengan sangat cermat nada-nada yang keluar dari bibirnya, sehingga lagu yang dinyanyikan jadi bagus banget, gak out of tone. Satu lagi, penghayatannya Frischa membuat aku yang mendengar dia nyanyi, rasanya efeknya gak cuma di telinga, tapi terasa sangat menyentuh. Ini mungkin yang dikatakan Dani, bahwa Frischa mampu menyanyi dengan hati.
Subhanallah....maha suci Allah ya, Frischa yang tidak sempurna secara fisik saja, mampu melakukan hal yang menakjubkan, apalagi yang gak kekurangan. Bukti lain Maha Kuasa nya Allah, lihat saja Hee Ah Lee, the four finger pianist. Dengan kondisinya yang serba "kurang". Hee justru mampu menjadi perhatian banyak orang, karena ketekunannya, sehingga mampu memainkan piano lagunya para maestro dunia.
Hal yang paling indah dibalik keberhasilan 2 gadis muda ini mengatasi rendah diri karena fisiknya, adalah peran sang ibu yang begitu besar. Hee Ah Lee, ternyata mendapat dukungan yang luar biasa dari ibunya, kesabaran ibunya membuat Hee Ah Lee menjadi pianist yang dikenal di dunia. Kalo saja kita tonton sedikit biografi Hee yang pernah tayang di stasiun TV, wah,.....kebayang deh hebatnya sang ibu. Demikian halnya dengan Frischa, sang ibu dalam kilasan "aku dan Mama" pada MaMa Mia Show, terlihat sang ibu dengan penuh semnagat dan kasihnya mengingatkan Frischa agar selalu menyanyi dengan hati. Bahkan sangking menghayati lagu, Frischa sampe nangis, lalu sang ibu dengan gaya becanda penuh kasih mengatakan bahwa menghayatinya jangan sampe nangis donk........Ah,.......indah banget ya.....
Jadi inget masa remajaku. Dulu aku selalu iri dengan teman-teman sebaya, mereka bisa cerita bahkan curhat apapun ke mamanya. Sementara aku, atas kehendak-Nya mama gak bisa hadir disampingku saat aku tumbuh menjadi gadis remaja, saat dimana justru peran ibu sangat penting. Tapi, aku tau, segala hal, punya hikmah tersendiri. Sekarang, melihat acara Mama Mia Show, aku jadi iri lagi, melihat kebersamaan dan kekompakan setiap pasangan ibu-anak. Tapi, aku jadi semangat ingin merasakan kebersamaan dan kekompakan itu, dalam posisi yang berbeda. Ya.....aku ingin menjadi Mama yang baik, perhatian dan disayang oleh my little PrinCesS. Semoga Allah memberiku kekuatan untuk itu, Amin.
Renungan Malam
Selasa, 3 Juli 2007
No comments:
Post a Comment