Belakangan, kok sepertinya lingkungan kampus gampang sekali menjadi "panas" ya. Rasanya semakin sering aku mendengar dan menemukan hal-hal yang menyebabkan imel menjadi penuh dan rame. Penyebabnya pun macam - macam. Kenapa ya, ada apa dengan kampus ini?
Kejadian demi kejadian membuat aku semakin takut untuk menggunakan imel walau untuk kepentingan kampus sekalipun. Takut salah ucap, salah kata, keseleo lidah yang bisa menyebabkan misunderstanding dengan orang lain. Bahkan untuk menyampaikan beda pendapat pun seakan bakal menjadi boomerang yang akan merusak keharmonisan berteman.
Hi.....ngeri. Siapa sih yang mau punya musuh. Aku yakin gak ada. Hanya saja, kadang kita menilai dan memandang sesuatu berbeda dengan orang lain. Dan kadang kita sulit untuk menerima perbedaan-perbedaan itu. Atau terkadang, memahami sebuah kalimat pun setiap orang bisa berbeda-beda. Ini yang kadang mampu menjadi pisau yang siap menyayat hati, walau kadang kita tidak pernah berniat menggunakannya.
Imel, sama dengan surat biasa, yang diketik tanpa bisa memberikan pengetahuan pada si pembaca, bagaimana intonasi orang yang mengirimkan imel. Apalagi, seingnya kita mengetik imel tidak menggunakan tanda baca. Sehingga, seringkali sebuah kalimat diartikan secara berbeda antara niat si pengirim dan yang dimaknai oleh si penerima.
Imel, memang bisa menjerumuskan. Apalagi jika yang dibahas adalah hal yang sangat sensitif misalnya. Mungkin jalan keluar terbaik, jika orang yang akan diajak berbicara berdekatan, tidak usah menggunakan imel. Lebih baik langsung face to face saja. Sehingga semua maksud, Insya Allah tersampaikan dengan baik, tidak terjadi saling menduga dan berprasangka. Karena bahasa dengan intonasi dan bahasa tubuh pastinya lebih menunjukkan apa yang sebenarnya ingin kita sampaikan. Kadang, sudah face to face aja, kita masih butuh banyak kalimat untuk menjelaskan tentang sesuatu, apalagi hanya lewat imel.
Begitulah ya, perangkat buatan manusia, tidak akan pernah lebih baik dari perangkat buatan Tuhan. Harapanku semoga kampus ini terus berbenah untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang di sana - sini. Dan kekompakan, saling mendukung, saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran, semoga selalu berada di antara kita, sehingga kita pun, setiap orang, bisa menjadi komponen pendukung bangkitnya kampus ini ke arah yang kita harapkan, Amin.
Thursday, July 12, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment