Hari minggu lalu pengajian bikin rihlah bareng ma mahasiswi ke danau buatan. Awalnya pada ribut juga, kok ke danau buatan, kan tempatnya orang yang suka berpasang-pasangan gitu. Yeee....gimana sih, kita kan gak liatin mereka, kita kan ke sana mo rekreasi. Akhirmya jadi juga deh ke danau buatannya. Aku sendiri gak pernah sih ke sana, jadi pengen juga tau kayak apa sih.
Pagi-pagi kita dah nyampe di danau buatan. Acara pertama pastinya ya materi pengajian dulu. Ternyata materinya Ukhuwah Islamiyah. Subhanallah, baru kali ini aku mendengar dengan seksama tentang materi ini, dan.........aku terharu. Indahnya kebersamaan dalam Islam ya. Seandainya..........eh....kok jadi berangan-angan gini. Tapi boleh donk ya berangan-angan untuk hal yang baik. Ya....seandainya semua muslim dan muslimah sadar bahwa mereka adalah bersaudara. Seandainya Ukhuwah diantara kita adalah benar-benar Ukhuwah Islamiyah, rasa persaudaraan yang diikat atas dasar cinta kepada Allah, bukan Ukhuwah Jahiliyah, dunia ini pasti indah banget.
Jikalau saja rasa persaudaraan berasal dari rasa cinta kepada Zat yang Maha Kekal, tentulah persaudaraan itu pun akan kekal dan takkan putus, karena dibangun di atas landasan yang sangat kuat, yang gak mungkin bisa digoyahkan. Ya....Allah, aku kangen masa-masa di Lhokseumawe dulu, masa dimana akhirnya aku memutuskan untuk hijrah, menggunakan jilbab. Saat-saat dimana dunia terasa penuh damai dan orang-orang yang saling kasih mengasihi. Dimana pun kalian berada sekarang, wahai saudariku, semoga Allah akan selalu mencurahkan rahmat-Nya atas kalian. Terima kasih atas segala hal yang telah kalian tunjukkan, sehingga akhirnya Allah memberiku jalan untuk memakai jilbab. Aku kangen dan sayang sama kalian.
Aku sebenarnya ingin menuliskan materi tersebut di blog ini. Namun karena belum selesai dan lengkap sehingga belum di publish. Aku selalu ingin menuliskan hal-hal yang membuat aku termotivasi untuk menjadi lebih baik, bukan apa-apa, ingatanku "tidak setia" (pelupa-red), jadi dengan menuliskannya, aku bisa membacanya kapan pun aku butuh, terutama saat keadaan iman sedang turun.
Alih-alih mo jalan-jalan liat pemandangan danau buatan, aku yang masih terkesima mendengar materi tsb jadi gak punya semangat untuk memperhatikan sekeliling. Aku sibuk dengan anakku, dengan teman-teman yang lain yang juga memilih untuk menyiapkan makan siang, sambil beberapa kata dari materi tadi terus terngiang di telingaku, terlintas di fikiranku.
Di akhir acara, kita saling tukar kado. Indahnya....dan seru pastinya. Kita sepakat untuk membeli kado seharga kurang lebih 5000-an. Setelah tukaran dan di buka, isinya macam-macam. Ada pigura foto, gunting kuku, sabun yang dihias pita dan pentul, tempat pinsil, tempat perhiasan, dll. Karena sudah siang, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Dan tentunya ritual yang pastinya dilakukan adalah saling bersalaman dan saling memaafkan. Sungguh......entah kenapa materi ukhuwah tadi membuatku merasa ritual tersebut menjadi sebuah kebutuhan. Gimana gak. Mungkin, disengaja atau tidak, kita pernah ngomongin beberapa teman kita dibelakangnya, baik itu hal yang positif ataupun negatif. Lalu, kapan kita bisa minta maaf padanya. Ya....justru moment seperti ini adalah saatnya, kita bisa meminta maafnya atas kesalahan yang mungkin pernah kita perbuat. Ingat gak ada salah satu hadist yang mengatakan, jikalau sesama muslim bersalaman maka dari kedua tangan mereka berguguran dosa-dosa mereka. Masak gak pengen dosa-dosa kita dihapuskan.
Jadi, menurut saya, berkumpul untuk pengajian punya banyak sekali keuntungan. Yang baru saya sebut tadi adalah salah satunya. Bayangkan, kalo yang gak ikut, berarti kita gak punya kesempatan yang lebih sering untuk meminta maaf kepadanya atas kesalahan yang mungkin pernah kita lakukan, begitu juga sebaliknya. Rugi gak? Kalo menurut saya rugi banget :) Mungkin moment lain yang bisa digunakan adalah saat menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri atau idul Adha. Tapi itu kan cuma sekali setahun. Padahal kalo kita ikut pengajian, biasanya pertemuan pengajian dilakukan 1 kali seminggu, bahkan bisa lebih. so...kesempatan untuk membersihkan dosa-dosa kita atas sesama umat kan semakin banyak. Apalagi terhadap orang-orang yang paling sering berada di lingkungan kita, pasti kemungkinan melakukan kesalahan semakin besar kan?
Tentunya, niat untuk ikut pengajian bukan itu. Tapi mendapatkan hal yang jauh lebih banyak dari yang kita harapkan, semoga memotivasi kita untuk melakukannya dengan semangat. Kalo untuk hal yang positif, kenapa tidak? :)
Rumbai, 11 Juli 2007
Lagi-lagi diruangygdulusejukskrganget
Pagi-pagi kita dah nyampe di danau buatan. Acara pertama pastinya ya materi pengajian dulu. Ternyata materinya Ukhuwah Islamiyah. Subhanallah, baru kali ini aku mendengar dengan seksama tentang materi ini, dan.........aku terharu. Indahnya kebersamaan dalam Islam ya. Seandainya..........eh....kok jadi berangan-angan gini. Tapi boleh donk ya berangan-angan untuk hal yang baik. Ya....seandainya semua muslim dan muslimah sadar bahwa mereka adalah bersaudara. Seandainya Ukhuwah diantara kita adalah benar-benar Ukhuwah Islamiyah, rasa persaudaraan yang diikat atas dasar cinta kepada Allah, bukan Ukhuwah Jahiliyah, dunia ini pasti indah banget.
Jikalau saja rasa persaudaraan berasal dari rasa cinta kepada Zat yang Maha Kekal, tentulah persaudaraan itu pun akan kekal dan takkan putus, karena dibangun di atas landasan yang sangat kuat, yang gak mungkin bisa digoyahkan. Ya....Allah, aku kangen masa-masa di Lhokseumawe dulu, masa dimana akhirnya aku memutuskan untuk hijrah, menggunakan jilbab. Saat-saat dimana dunia terasa penuh damai dan orang-orang yang saling kasih mengasihi. Dimana pun kalian berada sekarang, wahai saudariku, semoga Allah akan selalu mencurahkan rahmat-Nya atas kalian. Terima kasih atas segala hal yang telah kalian tunjukkan, sehingga akhirnya Allah memberiku jalan untuk memakai jilbab. Aku kangen dan sayang sama kalian.
Aku sebenarnya ingin menuliskan materi tersebut di blog ini. Namun karena belum selesai dan lengkap sehingga belum di publish. Aku selalu ingin menuliskan hal-hal yang membuat aku termotivasi untuk menjadi lebih baik, bukan apa-apa, ingatanku "tidak setia" (pelupa-red), jadi dengan menuliskannya, aku bisa membacanya kapan pun aku butuh, terutama saat keadaan iman sedang turun.
Alih-alih mo jalan-jalan liat pemandangan danau buatan, aku yang masih terkesima mendengar materi tsb jadi gak punya semangat untuk memperhatikan sekeliling. Aku sibuk dengan anakku, dengan teman-teman yang lain yang juga memilih untuk menyiapkan makan siang, sambil beberapa kata dari materi tadi terus terngiang di telingaku, terlintas di fikiranku.
Di akhir acara, kita saling tukar kado. Indahnya....dan seru pastinya. Kita sepakat untuk membeli kado seharga kurang lebih 5000-an. Setelah tukaran dan di buka, isinya macam-macam. Ada pigura foto, gunting kuku, sabun yang dihias pita dan pentul, tempat pinsil, tempat perhiasan, dll. Karena sudah siang, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Dan tentunya ritual yang pastinya dilakukan adalah saling bersalaman dan saling memaafkan. Sungguh......entah kenapa materi ukhuwah tadi membuatku merasa ritual tersebut menjadi sebuah kebutuhan. Gimana gak. Mungkin, disengaja atau tidak, kita pernah ngomongin beberapa teman kita dibelakangnya, baik itu hal yang positif ataupun negatif. Lalu, kapan kita bisa minta maaf padanya. Ya....justru moment seperti ini adalah saatnya, kita bisa meminta maafnya atas kesalahan yang mungkin pernah kita perbuat. Ingat gak ada salah satu hadist yang mengatakan, jikalau sesama muslim bersalaman maka dari kedua tangan mereka berguguran dosa-dosa mereka. Masak gak pengen dosa-dosa kita dihapuskan.
Jadi, menurut saya, berkumpul untuk pengajian punya banyak sekali keuntungan. Yang baru saya sebut tadi adalah salah satunya. Bayangkan, kalo yang gak ikut, berarti kita gak punya kesempatan yang lebih sering untuk meminta maaf kepadanya atas kesalahan yang mungkin pernah kita lakukan, begitu juga sebaliknya. Rugi gak? Kalo menurut saya rugi banget :) Mungkin moment lain yang bisa digunakan adalah saat menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri atau idul Adha. Tapi itu kan cuma sekali setahun. Padahal kalo kita ikut pengajian, biasanya pertemuan pengajian dilakukan 1 kali seminggu, bahkan bisa lebih. so...kesempatan untuk membersihkan dosa-dosa kita atas sesama umat kan semakin banyak. Apalagi terhadap orang-orang yang paling sering berada di lingkungan kita, pasti kemungkinan melakukan kesalahan semakin besar kan?
Tentunya, niat untuk ikut pengajian bukan itu. Tapi mendapatkan hal yang jauh lebih banyak dari yang kita harapkan, semoga memotivasi kita untuk melakukannya dengan semangat. Kalo untuk hal yang positif, kenapa tidak? :)
Rumbai, 11 Juli 2007
Lagi-lagi diruangygdulusejukskrganget
No comments:
Post a Comment